Pemkab Nganjuk Bersama Alumni GMNI Gelar Sarasehan Kebangsaan dan Doa Bersama
NGANJUK — Dewan Pengurus Cabang (DPC) Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA-GMNI) Kabupaten Nganjuk, kian menunjukkan tajinya di Jawa Timur.
Keberadaannya di Kabupaten Nganjuk pun kian dipertimbangkan seiring banyaknya catatan positif yang ditorehkan.
Terbaru, DPC PA-GMNI sukses menggelar sarasehan kebangsaan dan doa bersama di Pendopo K.R.T Sosrokoesoemo Kabupaten Nganjuk, Rabu (21/6/2023) malam.
Tak tanggung-tanggung, sederet tokoh ternama dan pejabat teras di lingkungan Kabupaten Nganjuk juga turut meramaikan gelaran tersebut.
Mulai dari Forkopimda Kabupaten Nganjuk, Wakil Bupati Jombang, DPC GMNI se-Jawa Timur, tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, serta aktivis tahun 1980-an dan 1990-an.
Selain itu, narasumber yang dihadirkan pun tak kalah mentereng. Di antara narasumber yang hadir adalah Prof. Dr. Hariono, MH., MCL. selaku dewan pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kemudian Nonot Suryono, SH.,MH. sebagai dewan kehormatan Peradi Jawa Timur. Ada juga Dr. Bambang Budiono dan Prof. Dr. Sri Setiaji, SH.,MH. Keduanya merupakan akademisi ternama di Indonesia.
Dikatakan Ketua DPC PA-GMNI Kabupaten Nganjuk, Drs. Budi Santoso, M.H., kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka memperingati bulan Bung Karno.
“Tepat 53 tahun lalu, Proklamator Indonesia yang juga Presiden Pertama Republik Indonesia Ir Soekarno atau Bung Karno menghembuskan nafas terakhirnya di usia 69 tahun. Untuk mengenang wafatnya Bung Karno, DPC PA-GMNI Kabupaten Nganjuk mengadakan doa bersama sekaligus sarasehan kebangsaan,” tutur Budi.
Kegiatan yang mengusung tema ‘Pancasila Menjawab Tantangan Demokrasi’ ini, kata Budi melanjutkan, digelar untuk merawat ingatan atas jasa perjuangan presiden pertama Indonesia tersebut.
Menurutnya, berkat pemikiran Bung Karno Indonesia mampu menuju peradaban yang lebih maju dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia, di bawah kepemimpinan Soekarno pula lah, Indonesia disegani oleh negara lain. Maka sudah sepantasnya generasi penerus untuk menghargai jasa perjuangan founding fathers bangsa tersebut.
“Jasa Presiden Soekarno bagi Indonesia sangat besar dan mampu membawa bangsa ini diterima dan diakui dunia, di bawah kepemimpinan Soekarno pula, Indonesia terbebas dari belenggu penjajahan, tidak dapat didikte oleh siapa pun dan negara mana pun, maka memperingati bulan Bung Karno, adalah cara merawat ingatan kita pada perjuangan pendiri bangsa ini,” pungkasnya.
Di tempat terpisah, Bupati Nganjuk Dr. Drs. Marhaen Djumadi, SE., SH., MM., MBA., dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan digelarnya kegiatan ini, diharapkan seluruh masyarakat Kabupaten Nganjuk dapat mengambil pelajaran dari pahlawan nasional seperti Bung Karno.
Yakni berjuang mencintai negeri ini, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan dengan cara masing-masing, harap Kang Marhaen sapaan akrabnya.
Menurut Kang Marhaen, kelahiran Bung Karno merupakan anugerah bagi bagsa Indonesia. Terutama dalam menjaga NKRI dan menjaga nilai-nilai luhur bangsa.
Semoga lahir Bung Karno Bung Karno baru, khususnya di Kabupaten Nganjuk, harapnya memungkasi sambutannya.
(Aqza)